Rabu, 13 Agustus 2014

Pengobatan dan Perawatan Terhadap Penderita Gangguan Jiwa

Pengobatan dan perawatan terhadap penderita gangguan jiwa harus memakai pendekatan holistik, biarpun pada suatu waktu tertentu prioritas diberikan kepada salah satu unsur saja, dan prioritas ini disesuaikan dengan keadaan pasien.

Secara umum pengobatan dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: somatoterapi, psikoterapi, dan manipulasi lingkungan demi kesembuhan pasien. Bila lingkungan suatu institut (Rumah Sakit) dengan fasilitas dan peraturan-peraturannya dibuat untuk mempercepat kesembuhan pasiennya, maka dinamakan milieutherapy, bila lingkungannya yang sakit dan hendak diobati, maka hal ini dinamakan sosio terapi (Maramis, 1998).

Era globalisasi adalah suatu era dimana perkembangan IPTEK yang telalu cepat yang berdampak pada semua sektor terutama kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan di era globalisasi ini tiap tenaga kesehatan dituntut untuk mampu bersaing termasuk perawat jiwa sebagai pemberi asuhan keperawatan jiwa (Suryani, 2003 : Journal Noursing of Padjadjaran). 

Perawat jiwa dalam memberikan asuhannya dituntut untuk bekerja secara professional, sehingga asuhan yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Suryani, 2003 : Journal Noursing of Padjadjaran).

Trend pelayanan keperawatan mental psikiatri di era globalisasi, seperti yang diungkapkan oleh Suryani (2003), dalam majalah keperawatan, Noursing Journal of Padjadjaran University, menyatakan bahwa “peran perawat mental psikiatrik tidak lagi hanya terbatas pada pemberian asuhan di rumah sakit akan tetapi dituntut untuk lebih sensitive dilingkungannya”. Dari pernyataan ini jelas bahwa gangguan jiwa sebaiknya ditangani sejak dini, atau dalam artian bahwa sebaiknya lebih pada pencegahan kearah yang lebih berat, yaitu perawat lebih baik mendeteksi sedini mungkin adanya gangguan jiwa yang terjadi di masyarakat. Namun demikian kemampuan perawat harus memiliki tiga kunci utama dalam proses tersebut yaitu: (1) pengalaman dan pendidikan perawat, (2) peran dan fungsi perawat, (3) serta hubungan perawat dengan profesi lain dalam komunitas (Leininnger, 1974 dalam Suryani, 2003 : Journal Noursing of Padjadjaran).

Selama ini di masyarakat juga sering tedengar isu-isu tentang perawatan spiritual terhadap gangguan jiwa. Spiritual yang dimaksud disini adalah spiritual yang islami. Sehat dalam pandangan Islam bukan hanya terbatas pada sehat fisik, melainkan juga sehat pikiran (akal) dan sehat jiwa (rohani) (Kusman, 2003 : Journal Noursing of Padjadjaran).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar