Sabtu, 09 Agustus 2014

Suami Istri

Menurut cerita, ada seorang suami yang marah kepada istrinya dan degan cepat mengucapkan ancaman, katanya: “Nanti saya akan melenyapkan kebahagiaanmu”.

Istri menjawab dengan tenang: “Anda tidak sanggup melenyapkan kebahagiaanku sebagaimana Anda tidak sanggup memberikan kebahagian kepadaku.”

Suami bertanya dengan hati kesal: “Mengapa aku tidak akan sanggup melenyapkan kebahagiaanmu?”

Istrinya menjawab dengan penuh keyakinan: “Kalau seandainya kebahagiaanku terletak dalam perbelanjaan, tentu Anda akan sanggup menghilangkannya. Dan kalau terletak dalam pakaian dan perhiasan, tentu Anda juga sanggup menahannya. Tetapi kebahagiaanku adalah sesuatu yang bukan punya Anda dan tidak dapat Anda kuasai, baik Anda sendiri ataupun orang lain.”

Suami bertanya dengan penuh keheranan: “Di mana itu kebahagiaan?”

Istrinya menjawab dengan penuh keyakinan: “Sesungguhnya aku memperoleh kebahagiaan dalam keimananku. Dan imanku itu dalam hatiku. Tiada seorang pun yang dapat menguasai hatiku, selain dari Tuhan-ku.”

***

Kita tidak membantah, bahwa barang-barang kebendaan mempunyai kedudukan penting untuk mencapai kebahagiaan. Rasulullah sendiri pernah bersabda:

“Termasuk kebahagiaan hidup seseorang manusia, ialah memperoleh istri yang baik, kediaman yang baik dan kendaraan yang baik.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

Sudah terang, suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah, bahwa hal-hal yang dapat menghilangkan kebahagiaan seseorang, di antaranya istri yang jahat dan buruk tingkah lakunya, kediaman yang sempit dan kotor, kendaraan yang buruk dan perhubungan yang sulit. Semuanya sangat menyusahkan dan mengesalkan hati. Sebagai kesimpulan singkat, kebahagiaan itu dapat digambarkan bagai sebuah pohon yang rindang. Tempat tumbuhnya ialah jiwa dan perasaan kemanusiaan (hati nurani). Keimanan kepada Allah itulah pengairan dan makanannya, menjadi udara dan cahaya yang membantu pertumbuhannya.

(Dr. Yusuf al-Qardhawy. 1993. Al-Iman wal Hayat/Iman dan Kehidupan. Jakarta: PT Bulan Bintang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar