Rabu, 13 Agustus 2014

Gangguan Jiwa (1)

Gangguan jiwa atau gangguan mental tidak terlepas dari pernyataan tentang keadaan yang normal. Menurut Alfred Adler dalam Kaplan dan Sadock (1997). Menyatakan keadaan normal adalah: Kemampuan seseorang untuk mengembangkan perasaan sosial dan bersikap produktif adalah berhubungan dengan kesehatan mental, kemampuan untuk bekerja yang meningkatkan harga diri dan menyebabkan seseorang mampu beradaptasi (Kaplan dan Sadock, 1997). 

Gangguan jiwa atau gangguan mental adalah seseorang dengan proses psikologik atau mentalnya dalam arti kata luas yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga mengganggunya dalam fungsi sehari-hari dan oleh karenanya menyukarkan diri sendiri dan atau orang lain di sekitarnya (Maramis, 1998).

Penyebab Gangguan Jiwa


Biasanya Gangguan jiwa tidak hanya disebabkan oleh penyebab yang tunggal, akan tetapi biasanya disebabkan oleh beberapa penyebab sekaligus, yaitu meliputi unsur somatogenik, sosiogenik dan psikogenik. Unsur ini akan saling mempengaruhi bahkan sering terjadi bersamaan. Contoh: seseorang yang mengalami gangguan otak karena kelahiran, kemudian menjadi hiperkinetik dan pada waktu kecilnya sukar diasuh. Ia akan mempengaruhi lingkungannya, terutama orang tua dan anggota lainnya yang serumah (Maramis, 1998).

1 Faktor Somatogenik

Faktor somatogenik ini meliputi: Neroanatomi, Nerofisiologi, Nerokimia, Tingkat kematangan dan perkembangan organik, Faktor-faktor prenatal dan perinatal.

2 Faktor-Faktor Psikogenik

Faktor-faktor psikogenik meliputi: (1) interaksi ibu anak (2) Peranan ayah. (3) Persaingan antara saudara kandung. (4) Intelegensi. (5) Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat. (6) Kehilangan yang menyebabkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah. (7) Konsep dini. (8) Ketrampilan bakat dan kreatifitas. (9) Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya. (10) Tingkat pekembangan emosi.

3 Faktor-Faktor Sosiogenik

Faktor-faktor sosiogenik meliputi: (1) Kestabilan keluarga. (2) Pola mengasuh anak. (3) Tingkat ekonomi. (4) Perumahan: perkotaan lawan pedesaan. (5) Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai. (6) Pengaruh sosial dan keagamaan. (7) Nilai-nilai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar