Rabu, 22 Oktober 2014

Context, culture and (non-verbal) communication affect handover quality

Transfer keperawatan dikenal juga sebagai serah terima, serah terima menjadi salah satu hal penting dalam resiko keamanan pasien dan peluang untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan keperawatan. 
 
Serah terima sudah menjadi budaya yang terjadi dalam pelayanan kesehatan. Budaya serah terima yang terjadi dapat membahayakan keselamatan pasien karena komunikasi yang gagal. Salah satu bahaya dari kegagalanserah terima pasien berbasis rumah sakit secara empiris telah didokumentasikan yaitu terjadinya mal praktek dalam operasi, karena komunikasi yang gagal dalam serah terima dan ini terjadi di 43% kasus, dengan kegagalan komunikasi yang paling umum terkait dengan hilangnya informasi.

Hal komunikasi yang utama lainnya dalam serah terima untuk meningkatkan kualitas keselamatan pasien adalah Komunikasi non-verbal (NVB).

Komunikasi non-verbal (NVB) dalam serah terima dalam penelitian ini adalah
 
1) Joint Focus (fokus perhatian bersama)

Joint Focusmengacu pada kemampuanuntuk mempertimbangkaninformasi tentangperhatian visualsendirisecara paraleldenganinformasi tentangperhatian visualdariorang lain(Mundy P, Sullivan L, Mastergeorge AM., 2009).

2) Poker hand

The 'Poker' menggambarkan pola di mana residen atau perawat memegang artefak kertas, misalnya, rekam medis atau alat serah terima, sedemikian rupa sehingga tidak dapat dilihat oleh residen atau perawat, dan menggunakannya untuk menyampaikan informasi kepada profesional yang masuk.

Ada peningkatan resiko kesalahan yang signifikan ketika informasi ditransfer tanpa kesempatan untuk mengkonfirmasi kebenarannya (Basma S, Lord B, Jacks LM, et al., 2011).

3) Parallel Play (bermainparalel)

Bermain Paralel mengacu pada pola di mana para profesional keluar dan masuk mungkin bekerja dalam ruang fisik yang sama, tetapi kegiatan mereka tidak memiliki fokus visual, perhatian bersama.

Sebagai contoh, seorang perawat keluar atau residen dapat duduk dan melihat layar komputer dengannya kembali ke dokter yang masuk.
 
4) Kerbside consultation (konsultasikerbside)

Konsultasi kerbside mengacu pada poladi mana satu profesional (biasanya keluar dengan) berdiri sementara yang lain (masuk) duduk selama serah terima.

Risiko yang terlibat dalam konsultasi kerbside adalah bahwa sedikit perhatian dapat diberikan kepada semua tapi masalah perawatan pasien yang paling mendesak, dan bahwa informasi penting mungkin akan hilang.

Dalam hal keselamatan pasien, Joint Focus (fokus perhatian bersama)dianggap memiliki potensi terbaikuntukkualitas dan keandalan yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Frankel, R. M., Flanagan, M., Ebright, P., Bergman, A., O’Brien, M. C., Franks, Z., et. al. (2012). Context, culture and (non-verbal) communication affect handover quality. Retrieved 9 Oktober 2014 From http://qualitysafety.bmj.com/content/21/Suppl_1/i121.full.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar