Sabtu, 09 Agustus 2014

Berbaik Sangka

Bismillahirahmanirrahim…

Pagi ini saya ingin berbagi tulisan bertema Berbaik Sangka. Alhamdulillah saya menemukan bacaan yg bagus menurut saya. Ada sebuah kisah nyata yg terjadi di Indonesia, saya mendapatkan kisah ini di dalam buku Small is Powerful karangnan M.Suyanto. Kisahnya adalah:


Ada seorang ibu yg bernama Wartini memiliki bisnis serba salak, mulai dari Suwar Suwir Salak, Wajik Salak. Ibu Wartini bercerita mengenai pengalamannya. Ketika itu, saya dapat pesanan 2000 dodol salak dari lampung. Sebagai pengusaha kecil, senang sekali mendapat pesanan sebesar itu. Setelah selesai memenuhi pesanan tersebut, pengusaha dari Lampung tersebut datang. Setelah berbincang, ternyata ia hanya membeli 100 buah. Ketika itu saya pusing, mau dijual kemana sisanya. Tetapi saya hanya pengusaha kecil bisanya hanya pasrah. Tiba-tiba di daerah saya ada Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mahasiswa KKN itu memberi ceramah ingin membantu memasarkan produk yg dihasilkan di daerah saya tersebut. Saya bertemu dengan mereka dan menceritakan apa yg saya alami. Mahasiswa KKN tersebut kasihan sama saya, kemudian mencarikan toko makanan di kota agar barang saya tersebut dapat dititipkan di toko-toko. Hikmahnya , saya sudah punya langganan sekarang 30 toko.


Masya Allah...


Kata M.Suyanto Sikap mental positif atau pandai mengambil hikmah yg merupakan senjata yg sangat ampuh dari seorang pengusaha. Bahkan dalam bisnis , kadangkala pintu kita ditutup oleh orang lain, memang hal itu sangat menyakitkan, tetapi apabila kita ikhlas, Tuhan membuka pintu lain untuk kita.


Itulah kemurahan Tuhan, ketika orang lain menutup satu pintu, ternyata Tuhan membuka 30 pintu untuk Bu Wartini. Kata M.Suyanto.


“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku, maka berprasangkalah ia kepada-Ku sesukanya.” (Al-Hadits)


Dikutip dari buku La Tahzan bahwa Berharap adalah material untuk membangun kesabaran dan yg akan membantu orang untuk bersabar.


Alasan untuk berharap dan material untuk membangunnya adalah berbaik sangka kepada Allah, karena berbaik sangka kepada Allah merupakan jaminan untuk tidak gagal.


Contoh kecintaan Allah karena sikap hamba-Nya yg selalu menaruh harap dan menanti pertolongan kepada-Nya adalah bahwa jalan keluar dari kesulitan itu hanya akan datang setelah hamba itu mengalami kebuntuan, setelah tak tahu lagi harus kemana ia mengarahkan cita-cita dan keinginannya, setelah pintu harapannya tertutup, setelah kehabisan akal, dan setelah tidak tahu lagi bagaimana mengakhiri tekanan dan ujian terhadap dirinya.


UNTUK APA SEMUA ITU ? tak lain adalah agar menjadi pendorong untuk mengarahkan harapannya kepada Allah, dan agar menjadi peringatan supaya terus memperbaiki prasangka baiknya kepada-Nya.






“Sesungguhnya, berhala-berhala yg kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yg lemah) yg serupa juga dengan kalian. Maka, serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yg benar.” (QS. Al-A’raf:194)






b selesai a






” ditulis 21 Nop. 11


oleh Andria Pragholapati




Tidak ada komentar:

Posting Komentar