Bismillahirahmanirrahim…
Mengadakan perayaan bagi mahasiswa akan mendorong mereka memperkuat rasa tanggung jawab dan mengawali proses belajar mereka sendiri.
Di hari selasa tanggal 22-11-2011 ini saya mencoba menulis kembali dari apa yg saya dapatkan hari ini. Alhamdulillah, hari ini saya mendapatkan ilmu baru mengenai cara seorang pengajar/guru/ Dosen mengajar di kelas, yaitu merayakan kerja keras. Tentu Anda ingin mengetahuinya bukan?
Terima Kasih Anda masih membaca tulisan ini. Tulisan yg saya tulis ini juga berkaitan dengan SEPAK BOLA!! Wow!! Ya betul sekali, SEPAK BOLA!! Bicara masalah Sepak Bola...SENSITIF bangeut kayaknya ya....mungkin masih beRASA,,,Tentu Anda faham maksud saya? Tentu Anda tahu bagaimana hasil Final Sepak Bola Indonesia kemarin....atau Anda Tidak Tahu ??? Wah masa sih, padahal hasilnya diulang-ulang terus di semua media..termasuk Jejaring sosial pun tak luput dari kabar hasilnya. Banyak Facebookers dan Twitter’s Indonesia yg menulis status/twit secara ‘Emosional/Perasaan’...seperti “Turut Sedih...” “Turut Berduka...” “Turut Berkabung...” “Yah walaupun kalah di Sepak Bola, kita tetap menjadi JUARA UMUM...” dll...
Okey,okey...saya ngerti kok tentang perasaan itu... huft...sabar... Baiklah!! sekarang kita lupakan perasaan itu, masa kelam itu, KEGALAUAN itu...hehe. Kita sekarang beralih ke judul tulisan ini...yaitu MERAYAKAN KERJA KERAS...
BAYANGKANLAH...
Anda sedang menonton pertandingan sepak bola yg seru. Tim yg bertanding menggiring bola ke sana-kemari. Satu tim menjaringkan gol, lalu disusul tim lawan, lalu tim yg pertama membuat gol lagi. Saat tekanan mulai meningkat , Anda memperhatikan kedua tim itu dan melihat bahwa untuk setiap operan sempurna, setiap penguasaan lapangan, setiap gol, para pemain merakannya dengan membabi-buta; mereka menari, berteriak-riak, saling menepuk punggung, saling peluk. Mengapa ? karena mereka Tahu bahwa setiap LANGKAH itu AMAT BERARTI.
Sekali lagi, saya ulang Mengapa mereka melakukan itu ?? KARENA MEREKA TAHU bahwa SETIAP LANGKAH itu AMAT BERARTI..
Para Pemain tersebut (sebenarnya, pemain tim kejuaraan apa pun) tahu bahwa setiap kesuksesan, setiap langkah menuju kemenangan akan memacu mereka jika langkah itu ditambatkan pada perayaan. Jadi, mereka mengakhiri setiap kesuksesan dengan perayaan, menegaskan atau menambatkan keadaan prestasi puncak. Pujian yang mereka dapatkan akan mendorong mereka tetap dalam keadaan prima. Kemudian, jika di lain waktu seorang pemain menghadapi tantangan permainan yg berat, asosiasi positif perayaan akan mendorongnya maju.
Biasanya pada saat kita mencapai sesuatu, kita hanya melanjutkan ke kegiatan selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong istimewa untuk mengulang keberhasilan itu.
Nah sekarang kita masuk ke pengajar/guru/Dosen.. Sebagai Dosen, Anda layak menanamkan bibit kesuksesan, dan selalu menghubungkan belajar dengan perayaan.
Perayaan membangun keinginan untuk sukses. Jadi rayakanlah sering-sering. Contoh bentuk perayaan menyenangkan yg biasa digunakan,
- Tepuk Tangan: Teknik ini terbukti tidak pernah gagal memberikan inspirasi. Cobalah variasi tepuk tangan , misalnya bertepuk tangan membentuk lingkaran.
- Catatan Pribadi: Sampaikan kepada mahasiswa secara perseorangan untuk mengakui usaha keras, sumbangan pada kelas, perilaku atau tindakan yg baik hati.
Dan lain-lain... (bisa Anda baca di Quantum Teaching)
Mengadakan perayaan bagi mahasiswa akan mendorong mereka memperkuat rasa tanggung jawab dan mengawali proses belajar mereka sendiri.
Perayaan akan mengajarkan mereka mengenai motivasi hakiki tanpa “Insentif”. Mahasiswa akan menanti kegiatan belajar, sehingga pendidikan mereka lebih dari sekadar mencapai nilai tertentu. InsyaAllah..
Ya, itulah yg ingin saya bagikan, mudah-mudahan bermanfaat.
Ditulis pada hari ini tgl 22-11-2011
Oleh Andria Pragholapati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar